ESR digital


           esr lcf meter ,siapa yang gak kenal dengan esr meter,bagi yang berkecimpung dengan dunia elektronik pasti tidak asing lagi dengan alat yang satu ini .karena dengan bantuan  alat  ini kita  bisa mendeteksi kerusakan komponen lebih cepat daripada kita menggunakan avo meter biasa.
dengan mode cx esr maka  kita bisa mengukur nilai kapasitas dan esr (equivalent series resistance) nya . semakin kecil  hambatan   semakin  baik kerjanya ,  tiap elco berbeda beda esr nya tergantung merk dan kualitas elco itu sendiri.untuk elco yang masih baru tidak begitu masalah ,tapi untuk elco yang agak lama seperti pada tv atau monitor ,lcd   beberapa elco sudah mengalami  perubahan capasitas dan hambatan ,apalagi  pada elco yang kerjanya pada  tegangan tinggi.sering sekali mengalami penurunan capasitas dan esr nya .
dengan  mode esr kita bisa mengukur  capasitor  langsung ke pcb tanpa melepasnya (in circuits ) . 
sehingga memperbaiki tv ,monitor , lcd peralatan lainya jadi lebih cepat dan mudah.
esr mampu mendeteksi elco yang mengalami kerusakan  di dalam rangkain  (in circuits )


-ESR  capacitors - 0 - 12 ohm
-Elco  - 0.33 - 60 000mkF
-Cap ceramik mylar - 0.1pF - 3.5  uf
-Inductance - 0.1uh - 5h
-Frequency - up to 50 MHz
-Power supply unit - Battery 7 - 9
-Current consumption - 15 - 30 mA

ESR + LCF METER

box speaker 18 inch folded horn

Pernahkah anda dengar horn??horn identik dengan merk Toa yang memakai sistem penggandaan suara, seperti trompet yang ujungnya kecil lalu melebar. Jelas dengan sistem horn ini kita dapat mengambil keuntungan,disamping kita hemat power juga jarak jangakau suara begitu jauh. Sistem Folded Horn ini sistem jadul tapi masih disukai oleh sound engeneering walaupun agak ribet pembuatanya dan berat,
Lihat grafiknya,,karena box ini bekerja di low mid frequensi banyak range yang terpangkas seperti mid frq juga frequensi yang paling rendah rancangan ini ideal buat lapangan.Kesimpulan: dengan folded horn kita bisa hemat power karena suara sudah dilipat gandakan dengan sistem horn ini. selamat mencoba kawan

Box Speaker 15 inch

Box 15 inch cocok buat lapangan apalagi live musik dangdut.Terkadang kita binggung mau pilih model Box speaker yang cocok dengan kehendak kita,dan sering kali kita juga ragu dan takut jelek hasilnya kalau tidak ada yang merecomendasi.Speaker 15 inch dalam susunan sound system sebetulnya amat penting Tapi sebagian sound engineer punya pendapat lain,cuma mengandalkan "12 inch x2 untuk mid 18 inch x2 untuk low(sistem direct) dan 1x twiter(driver),sebetulnya dengan spek yang seperti itu kurang cukup,ada frequensi tertentu kurang tebal terutama di 100Hz-nya, terlihat kalau kita setting dangdut live,kita kesulitan equlisasi pada ketipung dut-nya dan pada bass gitarnya kurang ngetone. 15 inch diaplikasikan pada live band pengaruhnya pada kick drum menjadi terdengar bulat dan bass gitarnya menjadi libih kawin dengan kick drum.Inilah gabar box speaker yang pernah saya coba denga speaker P AUDIO 15 inch, matreal multiplex 18 mm,,jangan lupa di lem kayu capur serbuk kayu disetiap sudut,karena pada ruangan speaker getaranya kuat sekali.

Skema Crossover 2 Way

Analisis secara teoritis dapat anda lihat di rangkaian. Anda bisa lebih memilih nilai kapasitor standar pertama dan kemudian menghitung nilai resistor lainya yang di parale . Jika anda memilih respon frekuensi cut-off, maka seharusnya anda menempatkan resistor tertentu di paralel atau sejalan sehingga akan mencapai nilai sebanyak mungkin lebih dekat dalam nilai perhitungan teoritis. Untuk lebih mudahnya pada TR1-2-3, anda dapat menempatkan potesometer. Pada output frekwensi rendah dilanjutkan ke power amplifier dengan speaker rendah [Woofer], Sedang output keluaran tinggi dilanjutkan dengan power amplifier dengan frekwensi tinggi [Tweeter]. Sebaikknya silakan anda coba rangkaian untuk crossover dengan output 2 keluaran tinggi dan rendah tersebut!.. Berikut daftar komponen elektronika yang digunakan :
R1=100Kohms C1=4.7uF 100V MKT TR2-3=47Kohms trim. or pot. R2-3-4-5-6=37.5ohms [33K+4.7K] C2-3-4-5-6-7-12-13=1nF 100V MKT IC1-2-3=NE5532-TL072 R7=75Kohms[150K//150K] C8-9-10-11-14-15=100nF 100V MKT J 1-2-3=2pin conn. 2.54mm pin step R8=N.C C16=2.2uF 100V MKT J4=3pin conn. 2.54mm pin step R9-10-11-12-13-14-15-16=10Kohms C17=470nF 100V MKT R17-18=47Kohms C18-19=47uF 25V R19-20=47ohms TR1=100Kohms trim. or pot. All the Resistors is 1-2% 1/4W metal film

Tone Control Low Noise

Skema Tone Control Low Noise Tone control atau pre-amplifier merupakan rangkaian pendukung amplifier. Kadang beberapa dari kita belum mengerti amplifier mana yang bagus, rakit saja dan hasilnya tidak jauh beda atau bahkan sama saja. Dari itu kita harus mengetahui karakter kelebihan dan kekurangan dari peralatan amplifier masing-masing. Tone control low noise di sini bukan berarti tanpa noise, tetapi paling rendah noise dibanding dengan tone control yang ada di pasaran, misalkan ronica 4 transistor, TL-084, TC-2 LM833 dll. Langsung ke penjelasan masing-masing komponen... Potensio 1 berfungsi untuk mengatur intensitas/level sinyal yang masuk dibantu Potensio 2 sebagai balance/penyeimbang. Potensio 2 ini masih dipasang biasa dan merupakan komponen opsional. R1 sebenarnya adalah kapasitor 1-2uF/250V yang bermerek, tetapi saya lebih memilih menggantinya dengan resistor 1K/5% biasa karena alasan menghindari hum dan gangguan yang sensitif. R2 meminimalisasi gangguan tadi sedangkain R3 menyesuaikan impedansi OP-amp 1. R4 & R5 berfungsi untuk menaikkan penguatan sebesar 1,3 kali. Pre amplifier standar biasanya menggunakan penguatan sebesar 2 kali, tetapi oleh sebagian besar dari kita menganggap ini bernoise. Jadi saya memilih nilai 1,3 kali, noise paling minim tetapi sinyal dari Volume sudah cukup membuat lampu peak menyala. Untuk low noise... Penyebab noise ada di Op amp 1, apex audio malah menghilangkan stage ini. Bisa juga step ini dijadikan buffer (jumper R5), penguatan sebesar 1 kali. Turunkan nilai R5 atau naikkan nilai R4 dengan konsekuensi penguatannya menjadi kurang, tetapi tetap berada pada nilai di atas 1 kali karena input mengambil jalur non-inverting, sehingga sinyal dapat & noise berkurang. R4 bisa juga diganti dengan trimpot 10K dan kaki tengahnya masuk ke rangkaian bass adjuster (resonansi bass). C1 & C6 sebagai filter untuk mengurangi treble/frekuensi tinggi yang berlebihan atau sering disebut pencegah osilasi. R6 sebenarnya adalah komponen opsional yang sedikit membantu menyesuaikan impedansi sistem. R7 idealnya sama dengan R8 untuk mempermudah memberikan nilai tanda gain pada panel potensio tone control. C2 dan C3 membentuk rangkaian seri filter treble (high pass filter), nilainya semakin besar maka suara yang dilewatkan semakin mid. C4 dan C5 dibantu dengan R9 & R10 membentuk low pass filter (filter bass), semakin besar nilai C ini suara bass yang dilewatkan akan semakin empuk/low (maksimal 47nF), semakin kecil nilai c ini maka sinyal bass yang dilewatkan akan semakin dip (dig-dig, c4=c5=22nF). Nilai yang cocok untuk ini adalah 27-33nF, bukan 47nF (tergantung selera). Pot 3 & pot 4 mengatur level treble & bass, semakin besar nilai potensio ini semakin besar penguatannya (bass & treble-nya termasuk potensio volume). R11 menyesuaikan impedansi keluaran, sedangkan R12 dan led merah sebagai indikator Peak yang menunjukkan kalau amplifier sudah diberi sinyal penuh. Supply maksimum 15V. IC bisa TL074, tetapi dalam pendesainan PCB, IC ini bisa diganti dengan 2x TL072/NE5532/4558

Membuat Switching Power Supply dari bekas Trafo TV

Power Supply dalam segala hal yang berbau elektronika sangat lah vital, karna tanpa Power Supplya maka perangkat elekronika tidak akan bisa bekerja, yang namanya Power Supply tentu tidak lepas dari Trafo (Transformer). Trafo itu sendiri ada berbagai macam, dilihat dari kegunaannya ada Trafo Step-Up, Trafo Step-Down, diliat dari segi fisiknya ada yang dari inti besi dan ada dari yang dari inti ferite, dll. untuk membuat trafo kita harus mengetahui rumusnya, namun disini saya tidak akan membahas mengenai rumus membuat trafo, melainkan saya akan membagikan pengalaman saya dalam memanfatkan Trafo Switching bekas TV untuk di pergunakan menjadi Power Supply yang bisa dimanfaatkan untuk Power Supply Audio Power OCL dan keperluan lain yang memerlukan Power Supply. Awalnya saya terinpirasi dari sebuah SPK aktive (kalau tidak salah mereknya Polytron) dan saya liat tidak menggunakan trafo besi, melainkan Switching model seperti TV dan Transformernnya juga sebesar Trafo Sewitching TV 21 Inch, dan jenis Power audionya OCL pakai Transistor 4 biji yaitu TIP3055/TIP2955 masing-masing 2 biji, dan speakernya 4 buah masing-masing 8 Inch. Suara menggelaegar stabil, waktu musik berjalan saya coba ukur tegangan tetap mantap dan stabil. Kalau saya lihat pada SPK aktive model ini yang pakai Trafo besi stidaknya Trafo-nya sekitar 5A lebih mungkin 6-7A. Dibawah ini saya sempatkan jepret sebuah Amplifier yang menggunaka Switching Regulator, ini mirip dengan Rangkaian Power Supply Komputer, perhatikan gambarnya
Atas dasar pengalalaman itulah maka muncullah ide untuk memanfatkan Trafo Switching TV dan untuk men-drivernya saya gunakan Switcing Power Supply Modul atau yang lebih dikenal dengan GACUN yang banyak di jual di toko elektronika dengan harga berpariasi skitar Rp. 22.500 sampai Rp. 25.000. Oke, kita lanjut saja. Lihat saja Sekemanya dibawah ini. Ada dua macam skema yang pertama tanpa rangkain Optocoupler dan yang kedua memakai rangkaian Optoupler Skematik dibawah ini adalah rangakaian Power Supply dengan memanfaatkan Trafo Switching bekas TV namum rangkaian Optocuplernya tidak digunakan, rangkaian ini sudah saya gunakan dan sering saya pasang pada Power Audio OCL, kadang juga saya rangkai untuk mengganti Trafo Besi pada SPK aktive jika Trafonya rusak atau terbakar. Hasilnya sama dengan menggunakan trafo biasa 5A, makanya saya sekarang ga pernah beli Trafo besi. Jika ingin mendapatkan Arus yang besar tentu mempergunakan Trafo Switcing yang besar dan kawat email yang besar atau terdiri dari kawat email kecil yang di gandeng dilillit bareng. Bagi shobat yang ingin mencoba silah kan di ikuti tahap-tahap nya. Skematik dibawah ini juga rangkaian Power supply dengan
memanfaatkan Trafo Switching bekas TV, namun rangkaian ini menggunakan Optocoupler sehingga tegangan lebih mantap dan stabil, tidak mengikuti tegangan input yang naik turun, rankaian ini juga akan protect jika tegangan ouput mengalami short.
Keterangan: Lilitan Primer adalah 110 lilit dan dibagi jadi dua bagian yaitu: P1: 55 lilit. Ø kawat email 0.6mm P2: 55 lilit. Ø kawat email 0.6mm Lilitan Sekunder S1: 24 lilit. Ø kawat email 1mm S2: 55 lilit. Ø kawat email 0.2mm Cara membuat lilitan Yang perlu mendapat perhatian dalam melilit ulang adalah lilitan searah jarum jam dan dililit serapi mungkin dan jangan sampai ada yang short. Cara membuat lilitannya adalah sebagai berikut: Buka koker ferite nya dan lilitan aslinya Buat lilitan baru, dimulai dengan lilitan Primer, P1: 55 lilit. Ø kawat email 0.6mm. Solderlah kawat pada tab yang tersedia dan mulailah melilit sampai itungan yang ke 55 kemudian solderlah ujung penghabisan pada tab yang ada. ingat dan tandai ujung awal liltan tadi, karna ujung itulah nanti yang akan disambungkan langsung ke positive 220v - 300v Dilanjutkan membuat liltan Skunder yang pertama, S1: 24 lilit. Ø kawat email 1mm. Liltan sekunder ini untuk mendapatkan tegangan ganda (24v - CT - 24v). Caranya: solderkan ujung kawat pada tab yang ada kemudian buat lilitan sebanyak 12 lilit kemudian solderlkanlah pada tab yang ada (tab ini adalah untuk CT/Centre Tab). kemudian lanjutkan 12 lilitan lagi. Bisa jugan dengan melilit dua buah kawat bareng 12 lilit kemudian ujung akhir kawat pertama di hubungkan dengan ujung awal kawat kedua pertemuan ini dinamakan CT (centre tab) Selanjutnya kita buat lilitan skunder yang kedua, S2: 55 lilit. Ø kawat email 0.2mm. Lilitan ini untuk mendapatkan tegangan 110 untuk rangkaian optocoupler jika akan menggunakannya, tapi jika tidak menggunakan rangkaian optocoupler maka lilitan ini ditiadakan saja Membuat lilitan untuk rangkaian tambahan, misalnya 12v untuk fan, 15-ct-15 untuk tone control, dll. cara melilit sama tapi gunakanlah kawat halus saja karna arus yang dibutuhkan kecil saja, jadi menggunakan kawat 0.2 saja sudah memadai. Jumlah lilitan nya adalah: 12volt liltannya sebanya 6 lilit. dan utuk rangkaian tone control biasanya dilengkapi dengan IC Regulator 7815 dan 7915 maka tegannya kita buat saja 18v-ct-18v. Untuk mendapatkan tegangan 18v-ct-18v langkanya sama dengan langkah no 3 tapi jumlah lilitannya 9 lilit Tab Setelah dirasa cukup dan selesai membuat lilitan Skunder nya, maka ditutup dengan liltan Primer yang kedua (P2: 55 lilit. Ø kawat email 0.6mm). Caranya: Solderlah ujung kawat yang mau dililit pada tab akhir liltan Primer yang pertama tadi, kemudian buat lilitan dengan rapi sebanyak 55 lilit dan solderlah ujungnya pada tab yan tersedia. tandai dan ingat bahwa ujung ini nantinya aka disambungkan ke rangkaian Switching Power Supply Modul pada kabel warna merah Setiap mendapat satu lapis lilitan, jangan lupa di beri isolasi, atau isolasi yang lama bisa di gunakan lagi. Selesai dah membuat lilitannya... gampang kan...??!! Nah... setelah diliat rangkaiannya, dan baca keterangannya sederhana saja kan??? cukup dibuat pakai PCB bolong aja bisa. Hanya dibutuhkan ketelitian dan kesabaran juga kehati-hatian. Nih gambar rangkaian jadinya. Ini saya gunakan Trafo Switching TV 29 merek Cina. Rangakaian Penyerarah bagian outputnya tidak saya gabung, karna ini saya pasang untuk OCL 300watt yang langsung ada rangkaian dioda penyearah dan Elconya.
Dibawah ini adalah gambar Switching Power Supply Module, atau dikalangan teknisi sering disebut GACUN. yang di perlukan untuk Membuat Switching Power Supply dari bekas Trafo TV
Gambar dibawah ini adalah koker ferite yang sudah saya dibuka dan lilitan aslinya juga udah di buka
Gambar dibawah ini menunjukkan selesai membuat lilitan Primer pertama (P1: 55 lilit. Ø kawat email 0.6mm)
Selesai dah tinggal pasang kembali Ferite nya
Cara melepas Ferite Sobat yang berhagian tentu mengalami kesulitan dalam melepas Ferite nya bukan...?? sama saya juga awalnya gitu, tapi setelah saya temukan tip dan triknya mudah sekali melepas Ferite tersebut ga sampai lima menit..Nih tak kasih ilmunya tapi jangan bilang bilang ya... klu ada yang tanya suruh aja kesini... heheh... Gini caranya: rebus air sampai mendidih kemudian masukkan trafo yang mau dilepas Feritenya kedalam air panas menggelegak tersebut, tunggu beberapa saat kira kira 1 menit, kemudaian ambil trafo menggunakan tang penjepit, jangan tunggu sampai dingin, justru masih dalam kadaan panas inilah kita mudah melepas feritenya karna parekatnya meleleh. Gunakan alat bantu tang dan obeng tipis untuk menarik ferit. Semoga berhasil… Tabel Kawat Email dan Kemampuannya
Semoga bermanfaat sumber/starservicego.blogspot.com

tabel kekuatan email kawat trafo

skema audio Power Amplifier 1000W Blazer

Rangkaian power amplifier 1000W BGR Blazer merupakan power amplifier yang didesai khusus untuk sistem audio outdor dengan daya besar. Rangkaian power amplifier ini menggunakan power amplifier berupa 10 buah transistor yang terdiri dari 5 buah transistor sanken tipe A1494 dan 5 buah transistor sanken tipe C3858. Rangkaian power amplifier 1000W BGR Blazer membutuhkan sumber tegangan simetris dengan level tegangan ± 70 volt DC dengan arus minimal 10 ampere untuk bekerja secara optimal Power Amplifier 1000W BGR Blazer
Rangkaian power amplifer 1000W BGR Blazer pada rangkaian dibawah merupakan blok rangkaian mono, sehingga untuk membenagun power amplifer stereo perlu dibuat 2 unit power amplifier 1000W tersebut. Rangkaian power amplifier 100W BGR Blazer mreupakan power amplifier yang memiliki range bandwidth lebar, dengan efisiensi daya yang tinggi. Rangkaian power amplifier 1000W BGR Blazer ini membutuhkan power supply dengan performa yang bagus, terutama untuk mensupply daya ke beban pada saat mereproduksi nada rendah (bass) oleh karena itu sebaiknya power supply untuk rangkaian power amplifier 1000W BGR Blazer ini dengan transformer 20A atau lebih, dioda bridge minimal 35A dan kapasitor minimal adalah 10000 uF/100V. Rankaian power amplifier 1000W diatas merupakan power amplifier dengan daya besar, sehingga perlu dirakit dengan teliti. Setelah proses perakitan selesai sebelum dihubungkan ke beban (speaker) perlu diukur tegangan output tanpa sinyal input terhadap ground harus 0 volt dan dilakukan seting bias driver ke transistor power melalui VR 5 KOhm. Kemudian pada jalur output power amplifier harus dipasang rangkaian speaker protektor sebagi detektor sinyal DC dan rangkaian delay.

ukuran box speaker

kotak speaker dari berbagai merk

memilih desain box subwoofer

Performa subwoofer dalam menghasilkan suara bass yang rendah dan juga solid tentunya didukung dengan enclosure atau box subwoofer. Box subwoofer yang ada di mobil biasanya memiliki ukuran yang berbeda, hal ini disesuaikan dengan rekomendasi data teknis dari subwoofer tersebut. Namun masing-masing Installer audio, memiliki gaya berbeda dalam membuat desain box. Jika selama ini, kita hanya mengetahui bila box jenis-nya hanya itu-itu saja, ternyata tidak. Box terdiri dari berbagai jenis dan model. Desain, ukuran (dimensi) dan model box subwoofer biasanya jelas diperhitungkan pada saat pembuatan, bahkan rancangan secara teliti pun kerap dilakoni para Installer. Untuk mudahnya kita bagikan saja box subwoofer berdasarkan kategori yang paling utama..
A. Sealed Box Bentuk sealed menggunakan kalkulasi volume untuk membantu mengurangi dan mengontrol perubahan. Biasanya model ini memiliki ruang box yang tidak berlubang. Bentuk box sealed dipercaya mampu memberikan gebukan bass yang halus dan responnya tepat. Nah buat pecinta audio kosmetik biasanya menggunakan jenis box ini berikut dengan instalasi subwoofer reverse (terbalik). Kelebihan : Box kecil, mampu mengeluarkan tenaga yang besar, respon tepat, mudah dibuat, dapat menghindari kesalahan dalam pembuatan. Kekurangan : Efisiensi terbatas.
B. Vented (ported) Bentuk model box seperti ini menggunakan lubang atau port, lubang ini berperan untuk menambah output frequency rendah, udara di dalam box dikeluarkan seperti piston atau motor, tahap perpindahan udara itu dapat memperbesar frequency subwoofer. Model box ini umum digunakan pada sistem SQ atau SPL. Kelebihan : Mampu menambah efisiensi, menopang output frequency rendah, distorsi kecil. Kekurangan : Ukurannya besar, tidak ada control tuning frequency, pembuatan box agak susah.
C. Infinite Baffle (free air) Subwoofer menempel pada permukaan dengan memisahkan gelombang depan dengan bagian belakang, bentuk ini tidak memerlukan ukuran yang besar. Box model ini biasanya sering digunakan pada kendaraan jenis sedan. Kelebihan : Resonansi sangat rendah, penggunaan tempat tidak terlalu besar. Kekurangan : Output terbatas, biasanya sangat sulit untuk memperkuat gelombang depan dari belakang.
D. Isobaric menggunakan dua subwoofer dengan menempel face to face, dengan satu system cable yang berlawanan. Secara garis besar isobaric terdiri dari 2 subwoofer, 2 amplifier dari setengah ukuran box. Kelebihan : Ukurannya sangat kecil, distorsi rendah Kekurangan : Efisiensi sangat kecil, ukurannya kecil untuk ukuran yang dianjurkan buat dua subwoofer.
E. Aperiodic Model ini menggunakan selaput luar untuk memperkecil subwoofer dan meratakan impedansi yang keluar. Kelebihan : Sebenarnya tidak ada ukuran, responnya sangat tipis. Kekurangan : Efisiensi rendah, biasanya memerlukan subwoofer yang besar. Pembuatannya susah dan perlu tuning yang tepat.
F. Reflex bandpass Bentuk sealed yang dipasang menjadi bentuk port untuk mendapatkan penyaring lowpass. Ini untuk menambah efiesiensi sampai bandpass atau digunakan frequency dari modelnya. Bentuk ini terdiri dari single reflex bandpass dan dual reflex bandpass. Kedua box ini membutuhkan tuning yang tidak sama. Kelebihan : Sangat efisien untuk bandpass, dapat dibuat untuk menambah frequency, menambah tenaga yang dihasilkan . Tepat untuk tenaga power yang rendah. Kekurangan : Distorsi tinggi, subwoofer gampang rusak, ukurannya relatif besar serta pembuatannya sangat sulit.
G. Labyrinth Bentuk dari transmission line (jenis box yang didalamnya terdapat sekat untuk memberikan output yang besar), bentuk ini menggunakan port, di dalam box terdapat sekat. Kelebihan : Dapat menghasilkan output yang maksimal pada frequency tertentu Kekurangan : Sulit dalam pembuatannya, ukurannya besar tidak praktis. (Repost >> http://www.situsotomotif.com)

Remote Control Tester

Here is an infrared remote control tester circuit that can be made without spenting much money.This IR tester build around an infrared reciever module TSOP1738. We can observe the remote control state by listening to the buzzer sound. The circuit is very sensitive and it support a range of about 5 meters. The infrared receiver module normally remains high and the piezo buzzer is in silent mode. When the IR module receives a signal from the remote control,Its output goes low and the piezo buzzer sounds.

skema power gainclone LM 3876

Harga murah, mudah membuatnya, kualitas jauh diatas harganya. Itulah daya tarik amplifier Gainclone. Seperti apakah persisnya kualitas dari gainclone ini? Buatlah versi Gainclone yang paling sederhana, maka amplifier seharga 3 juta seperti NAD, Rotel dan sekelasnya tidak akan mampu mengimbanginya. Versi Mana Yang Akan Kita Buat? Sampai saat ini, versi gainclone yang dianggap paling bagus adalah buatan Mauro Penasa yang disebutnya My Refference (Gambar 1). Gambar berikutnya adalah versi Gainclone yang paling basic (Gambar 2). Rahasia dari bagusnya kualitas Gainclone dan amplifier pada umumnya tidak hanya terletak pada versi atau jenis rangkaiannya. Disini kita akan membuat Gainclone yang tidak sekedar asal Gainclone! Kita juga tidak akan membuat Gainclone menggunakan buffer berupa penguat tabung berharga jutaan rupiah. Kata nenek saya, kalau ingin menghamburkan uang, kenapa tidak membuat amplifier lain saja yang lebih baik kualitasnya dari gainclone? Sungguh bijaksana nenek saya.


da beberapa rahasia dari skema diatas. Sebagiannya tersimpan rapat di penjara Azkaban, sebagiannya lagi dijelaskan sebagai berikut: Mengapa 3875, bukan 3876, 3886 atau 1875? Pada dasarnya 3886 mempunyai dinamika dan kualitas bass yang paling baik dari keempatnya, tetapi kualitas vocal dan kebeningan suaranya paling buruk. Tidak banyak yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki kualitas vocal dan kebeningan dari 3886 ini. Pada dasarnya 1875 adalah yang paling bagus vocal dan kebeningan suaranya diantara keempatnya. Tetapi dayanya juga yang paling rendah. Eit, 30 watt mungkin tidak bisa disebut rendah, terutama bila speaker kita sangat sensitive, tetapi dari pengalaman saya, selalu ada perasaan kurang daya padahal saya biasa menggunakan amplifier yang lebih kecil dayanya. Namun menurut saya secara keseluruhan 1875 bukanlah ic sekaliber kakak-kakaknya. 3875 dan 3876 pada prinsipnya adalah ic yang sama, hanya saja 3876 ditambah fasilitas mute. Karena fungsi mute tidak ada hubungannya dengan kualitas suara, dari logika saja sudah jelas, rangkaian yang lebih kompleks hanya akan mengurangi kualitas suaranya. Setidaknya akan mempersulit pembuatan dan menambah biaya komponen. 3875 suaranya bening, vokalnya manis (terutama bila diberi FET didepannya). Untuk kualitas bass, kita serahkan urusannya pada power supply. Mengapa non-inverted (NIGC), bukan inverted (IGC)? Pertama, saya tidak suka amplifier yang membalik fasa. Kedua, saya percaya non-inverted lebih baik dari inverted, terutama bila tanpa buffer. Pada dasarnya NIGC mempunyai dinamika dan control bass yang lebih baik dari IGC. Sedangkan IGC mempunyai kualitas vocal yang manis, namun aspek lainnya menurut saya sangat berantakan. Apalagi bila control bass yang buruk harus diuji menghadapi musik yang bassnya sangat cepat dan dinamis, bisa membuat telinga lelah. Salah satu penyebab buruknya control bass IGC ditengarai karena impedansi masukan yang kelewat rendah. Karenanya IGC harus disertai dengan buffer. Mengapa Gain Rendah? Semakin besar gain semakin besar distorsinya. Tetapi semakin besar gain, semakin besar dayanya, semakin detil dan semakin bagus control bassnya sehingga bisa mendrive speaker dengan lebih baik. Disini kita memilih gain sekitar 18 sampai 20 kali. Lebih kecil dari itu, bisa terjadi ketidakstabilan/osilasi. Mengapa Menggunakan FET Buffer? Amplifier dengan input FET biasanya bersuara manis. Tapi yang paling penting, buffer FET ini hanya butuh beberapa komponen saja. Mendongkrak kualitas dengan biaya rendah, itulah tujuannya. Bagaimana Kualitas Suaranya? Ini dia yang paling penting, bagaimana kualitas suaranya? Saya tau ini adalah bagian yang paling dinanti-nantikan pembaca, karenanya dengan senang hati saya jelaskan bahwa amplifier ini bersuara bagus sekali. Bass, treble, vocal, semuanya terdengar detil dan natural. Yang paling menarik adalah kualitas bass yang menyerupai mosfet amplifier.

lampu-led


led display